keluarga baru

tak ku sangka pasukan yang sudah menyediakan hadir lebih dari 50 orang dan tak ada yang aku kenali, tapi tak lama aku mencoba berkomunikasi dengan rekan yang mungki akan jadi patner ku nanti, dari beberapa orang yng aku ajak cuap cuap hanya ada satu orang yang membuat aku nyaman dengan nya, dia bernama dicky dia berasal dari tegal dan inilah awal kisah dimlainya aku menyadari pentingnya orang tua ku dari kisah kisah nya, awal mula nya aku bercakap cakap dengan nya saat dia bingung mencari tempat kos untuk nya agar dia tidak pulang pergi tegal semarang, walaupun aku baru saja kenal tapi aku sudah merasa nyaman dengan nya serta aku pun ikut membantunya dengan menawarkan tinggal dirumahku tanpa mengeluarkan uang sedikitpun.
tak lama kemudian dia berkenan nginep selama latihan kerja yang mungkin hanya minggu saja, setelah itu ku ajak dia berlabuh di gubuk reotku dan dia merasa nyaman dengan suasana di pedesaan ku yang asri serta nyaman walaupum sedikit katrok, sebelum matahari kembali kepangkuan gunung gunung dan brganti bulan oarng tuau pulang dan kukenalkan dia dengan mereka sebagai rkan baru dalam pengalaman ku. saat dia bersalam dengan orang tua ku terteteslah air mata yang tak jelas dari klopak mata yang kulihat jenaka itu, dengan penuh keheranan aku berfikir "tanya kenapa?".
setelah 3 hari di rumah ku dia mulai mau terbuka dalam urusan pribadinya, dia berceria bagaimana bahagia nya mempunyai orang tua sepertiku, dan dia berkata "jagalah orangtua mu & bahagiakan mereka sebelum kau menyadari ufuk akan kelabu dan warna kuning akan terpeper di depan rumah mu". aku hanya bisa menjawab dengan kata iya. dia juga bercerita tentang orang tua nya yang saat dulu masih bersama dia selalu d.turuti semua kemauan nya sehingga merubah wataknya menjadi angkuh dan sedikit bedugal. tetapi akhirnya dia sadar saat dia kehilangan kedua orang tua nya hanya dalam jangka waktu 1 bulan saja, karena ayahnya meninggal dengan penyakit jantung yang menyeretnya ke kehidupan yang kekal bukan dunia, karena kematian ayah dicky ibu nya jadi pendiam dan sering termenung sehingga kesehatannya menurun dan menyebabkan mlorotny usia karena beban pikiran di campur dengan kesepian, penyakit struk pun menghampirinya dan akhirnya sang ibu ikut serta dengan sang ayah ke alam baka.
sejak malam itu aku selalu terbayang bayang kata kata nya yang menggores hati ku dan membuka mata yang trtutup dihati ku, pada hari keempat pagi dia erbangun pagi pagi dan meminta pamit kepada keluargaku untuk kembali kekandang, dan dia berucap kepadaku " apakah kau mau jadi saudaraku" dengan suar tersendu sndu, aku belum sempat menjawab tapi disaut kedua orang tuaku dan berkata " datang lah kesini kapan pun yang kau mau karena kamu sudah kami anggap anak kami sendiri" dengan hati penuh haru dia memeluk kami. setelah hari cukup siang dia memintaku untuk mengantar nya ke stasiun.
sesampainya di stasiun dia hanya berkata "jaga baik baik orangtua mu seperti kau menjaga dirimu sendiri" aku berucap terma kasih saudara baru ku, dia terharu dan memelukku dan berkata "sampai jumpa saudaraku aku tak an melupakan mu dan akan ku jenguk keluarga baru ku" kata kata dari nya yang selalu membuat ku gemetar seakan ingin mengguncang bumi ini. itulah pertemuan kami terakhir kali nya dan keluargaku masih menunggu kedatangan mu lagi tanpa lelah dan letih karena kau sudah menjadi bagian dari kami.
Komentar