menyesal
matahari terbuka matanya untuk menampakan keindahan di pagi hari,saat itulah aku terbangun dengan perasaan yang penuh dengan kebanggaan atas panggilan kecil/ undangan untuk bekerja,dengan penuh motivasi aku berjalan menapaki bumi untuk mencari ridho & nafkah.tak butuh sampai matahari nerdiri tegak aku sudah sampai di pelabuhan tujuan ku,terfikir hanya sedikit yang datang tetapi salah pemikiran ku. tak kurang dari 50 orang disana jadi gemetar seakan mengguncang bumi langkah kaki kecil ku ini,
disanalah awal cerita ini dimulai saat aku bertemu dengan seorang yang lumayan jenaka wajah nya, dia bernama dicky dia adalah orang tegal, setelah berbicara bosa basi seperti ibu ibu arisan akhirnya aku dan dia jadi akrab, tapi dalam basa basi ku dia pernah bercerita jika dia merantau dari kediaman nya dan dia harus pulang pergi dari tegal ke semarang, walaupun baru kenal sebentar aku tawarin dia untuk tinggal di rumah ku sementara tes kerja ini berakhir, dengan ajakan yang sedikit menggoda akhir nya dia mau ikut kerumah ku juga. sesampainya digubuk ku yang jelek dia bukannya sok cuek tapi malah terkesan dengan pemandangan di kampung plosok ku ini.
ku kenal kan dia dengan kaluarga kecil ku,dia meneteskan air mata, aku terheran & bengong lalu aku tanyakan kenapa? dia hanya tersenyum dan berkata "indah nya keharmonisan keluargamu". aku hanya terdiam dan membisu mendengar ocehannya yang lirih dan mendalam.3hari dia tidur bersamaku dan banyak cerita yang kita omongkan, dan dia berkata "jika aku punya keluarga seperti ini lagi". kemudian dicky bercerita tentang kehidupannya, jika dia punya ayaah & ibu yang bekerja dibank, akan tetapi ayah nya dalam usia masih agak muda sudah terkena penyakit gula & akhirnya meninggal tetapi yang sangat mengejutkanku adalah dalam jangka waktu kurang dari sebulan sesudah ayah nya meninggal ternyata ibunya juga ikut meninggal karena ibunya sering termenung setelah ditinggal separuh nafasnya. karena sering termenung dan tidak mau makan akhirnya ibu nya juga terkena panyakit stuk dan meninggal juga, aku terharu dengan cerita nya itu, dalam keluarganya dicky hanya anak semata wayang, setelah kedua orang tua nya meninggal dia hidup sebatang kara di dalam rumah yang sangat luas, akhir nya dia kesepian dan dia mengekoskan rumahnya agar dia tidak sendirian, tetapi di tegal dia tidak punya saudara.
hari terakhir saat aku dengannya dia berkata "bolehkah aku jadi saudaramu", lalu aku pergi & mengajak ibu serta ayah ku
disanalah awal cerita ini dimulai saat aku bertemu dengan seorang yang lumayan jenaka wajah nya, dia bernama dicky dia adalah orang tegal, setelah berbicara bosa basi seperti ibu ibu arisan akhirnya aku dan dia jadi akrab, tapi dalam basa basi ku dia pernah bercerita jika dia merantau dari kediaman nya dan dia harus pulang pergi dari tegal ke semarang, walaupun baru kenal sebentar aku tawarin dia untuk tinggal di rumah ku sementara tes kerja ini berakhir, dengan ajakan yang sedikit menggoda akhir nya dia mau ikut kerumah ku juga. sesampainya digubuk ku yang jelek dia bukannya sok cuek tapi malah terkesan dengan pemandangan di kampung plosok ku ini.
ku kenal kan dia dengan kaluarga kecil ku,dia meneteskan air mata, aku terheran & bengong lalu aku tanyakan kenapa? dia hanya tersenyum dan berkata "indah nya keharmonisan keluargamu". aku hanya terdiam dan membisu mendengar ocehannya yang lirih dan mendalam.3hari dia tidur bersamaku dan banyak cerita yang kita omongkan, dan dia berkata "jika aku punya keluarga seperti ini lagi". kemudian dicky bercerita tentang kehidupannya, jika dia punya ayaah & ibu yang bekerja dibank, akan tetapi ayah nya dalam usia masih agak muda sudah terkena penyakit gula & akhirnya meninggal tetapi yang sangat mengejutkanku adalah dalam jangka waktu kurang dari sebulan sesudah ayah nya meninggal ternyata ibunya juga ikut meninggal karena ibunya sering termenung setelah ditinggal separuh nafasnya. karena sering termenung dan tidak mau makan akhirnya ibu nya juga terkena panyakit stuk dan meninggal juga, aku terharu dengan cerita nya itu, dalam keluarganya dicky hanya anak semata wayang, setelah kedua orang tua nya meninggal dia hidup sebatang kara di dalam rumah yang sangat luas, akhir nya dia kesepian dan dia mengekoskan rumahnya agar dia tidak sendirian, tetapi di tegal dia tidak punya saudara.
hari terakhir saat aku dengannya dia berkata "bolehkah aku jadi saudaramu", lalu aku pergi & mengajak ibu serta ayah ku
Komentar