takbir 2010
TAKBIR 2010
“semarang ... semarang .. !” teriak seorang kernek bus
Tanpa berfikir panjang aku dan mas lagsung naik, bus tampak kosong
sehingga aku bisa leluasa memilih tempat duduk. Sedikit panas tapi kerinduanku
terhadap emak membuat hawa panas menjadi tidak terasa. Anggap saja lagi di
sauna, itung-itung bakar kalori.
“jrakah pak” kata mas.
Berhentilah bis minas ini di jrakah, setelah ini naik bisa lagi.
RS Medica Sejahtera memang sedikit jauh, bahkan aku sering lupa jalan meskipun
sering datang ke tempat itu.
13:25 @RS Medica Sejahtera.
“mak sudah sembuh kan mas? Brarti besok sudah boleh pulang?” tanya
ku.
“sudah, tapi belum boleh pulang” jawab mas sambil berjalan menuju
kamar emak.
“memang emak sakit apa?”
“emak Cuma sakit perut, sebentar lagi pasti lekas sembuh!”
Aku hanya mengguk sambil tersenyum, lega rasanya mendengar emak
baik-baik saja.
Setelah melewati deretan lorong panjang tibalah aku di kamar rawat
emak, berada di ujung jadi agak ajuh.
“ makk ... ! mak sudak sembuh to? Brarti besok sudah boleh
pulang?” ku peluk emak, penuh rasa rindu.
“emak sudah sembuh, tapi belum boleh pulang sama dokternya” jawab
emak.
Wajah emak pucat, emak juga kurus. Sepertinya emak sangat lelah,
sebaiknya aku tidak mengganggu waktu istirahat emak dulu. Tapi ada banyak hal
yang ingin aku bicarakan dengan emak. Sudah lah ...
Aku tidak suka berada di
sini, bau obat. Setiap ada di sini pasti pusing dan mual. Apa lagi toiletnya,
baunya tidak enak.
“sudah buka puasa?” tanya mas yang cukup engagetkan ku. Kakak ku
yang satu itu memang sangat baik, perhatian pula. Tidak seperti mbak yang tak
pernah meperhatikan ku.
“sudah tadi, tapi Cuma air putih !” jawabku nyengir.
“ya sudah makan dulu, tadi mas sudah beli nasi di warung depan!”
“kok lauknya Cuma temepe, ikanya mana?” protes ku.
Kesal, tak pernah aku makan hanya tempe tanpa teman lauk yang
lain.
“uang mas kuarng kalau harus bei lauk ikan. Biaya rumah sakin emak
kan mahal. Sesudah makan nanti bantu mas ambil botol air mineral di tempat
sampah. Lumayan bisa di jual.” Jawab mas sambil berlalu pergi.
Aku hela nafas panjang sembari makan nasi tadi.
***
“Allahu akbar Allah hu akbar Allah”
Takbir berkumandang, senang sekali besok sudah idul fitri.
Meskipun tanpa baju baru malam ini tetap menggembirakan. Emak malam ini boleh
pulang, berarti besok solat id bareng-bareng. Di masjid begitu ramai, seisi
kampung begitu bergembira. Kembang api di nyalakan, petasan, dan masih banyak
lagi. Mungkin hanya rumah ku yang sepi, bapak dan mbak masih di rumah sakit.
Mas ikut takbiran keliling, jadi aku yang jaga rumah. Menunggu emak pulang, tak
terasa aku ketiduran.
02:20
mas membangunkan ku, mungkin emak sudah pulang.
“mas, emak sudah pulang?” kata ku sedikit sayu.
“emak meningal”
Komentar