TUGAS PAK DIDIK



ANALISIS SAJAK “SENJA DIPELABUHAN KECIL” karya CHAIRIL ANWAR





  • A.      DIKSI

Pilihan kata dalam puisi ini terkesan biasa, namun Chairil mampu memberikannya sebagai kata-kata yang mengandung makna konotas.
Seperti kata “gudang” , “rumah tua pada cerita” , ”tiang serta temali” , “mempercaya mau berpaut” kata-kata ini bermakna kedukaan.
“gudang dan rumah tua” dianggap sebagai sesuatu yang tidak berguna lagi. Kata “mempercaya mau berpaut” berarti harapan Chairil akan kekasihnya. Kata “suram”dan “muram” juga memberi kesan kesedihan. Kata “menemu bujuk pangkal akanan” juga memberikan harapan penyair. Sedangkan kata “tanah dan air yang tidur” juga menyatakan kebekuan.

  • B.      BAHASA

Bahasa yang digunakan dalam puisi diatas adalah bahasa PRISMATIC yaitu penyair memilih diksi yang menyebabkan pembaca berfikir dahulu untuk memahami.


  • C.      BAHASA KIASAN

ü  METAFORA
Dari puisi diatas terlihat adanya metafora yang memperdalam rasa yang dirasakan. Ketidakberdayaan itu dibandingkan Chairil sebagai gudang, rumah, tiang dan temali yang tidak berguna. Harapannya kandas bagai kapal dan perahu yangtidak melaut karena menghempaskan diri di pantai saja. Serta kebekuan hati bagai air dan tanah yang tidur dan tidak bergerak.
ü  PERSONIFIKASI
Ø  Pada kalimat “rumah tua pada cerita”
Dari kata-kata tersebut penyair menghidupkan rumah tua yang seakan mampu bercerita.
Ø  Pada kalimat “ada juga kelepak elang menyinggung muram”
Melalui kata-kata tersebut penyair menghidupkan juga kelepak elang yang mampu menyinggung perasaan orang yang sedang suram.
Ø  Pada kalimat “desir hari lari berenang”
Haripun dikatakan penyair seakan lari dan berenang menjauhi dia sehingga tidak bisa memutar balik waktu itu.
ü  SINEKDOK
Sinekdok terlihat pada kata tiang yang sebenarnya adalah rumah, kata kapal dan perahu yang berarti pelabuhan.
ü  HIPERBOLA
Ø  Pada kalimat “dan kini tanah dan air tidur hilang ombak” yang merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan kedekuan hati sang gadis itu.
Ø  Pada kalimat “dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.

  • D.     CITRAAN

Citraan yang digunakan dalam puisi diatas adalah penglihatan. Yang mengisyaratkan bahwa pelabuhan kecil itu merupakan tempat perpisahannya. Seolah-olah puisi ini membawa pembaca dengan inderanya untuk melihat suasana pelabuhan kecil dan seakan-akan mati.



Citraan penglihatan tersebut terlihat dari
Diantara gudang, rumah tua pada cerita
Tiang serta temali. Kapal, perahu tidak berlaut


  • E.      PEMIKIRAN DALAM SAJAK

Sajak ini merupakan luapan hati penyair yang sedih setelah ditinggal kekasihnya Sri Ayati menikah dengan seorang perwira. Kesedihan ini mungkin dirasakan Chairil terlalu mendalam sehingga semua yang ada disekitarnya dirasakan sepi sunyi, karena larut dalam kesunyian hatinya. sehingga kedukaan karena cinta tersebut dibuat penyair dengan sangat plastis. Sehingga seakan-akan semua harapan dan keinganan itu hanya malah membuatnya sakit. Karena harapan untuk menjalin cinta dengan Sri Ayati itu akhirnya kandas juga. Sehingga keselurahan cerita ini merupakan luapan kesedihan penyair.








































TUGAS SASTRA

ANALISIS BIOGRAFI DAN KARYA CHAIRIL ANWAR



NAMA            :       TITIN DWI ANITA
KELAS             :       XII BAHASA


SMA NEGERI 1 BOJA
TAHUN AJARAN 2013/2014





TUGAS SASTRA 

ANALISIS BIOGRAFI DAN KARYA CHAIRIL ANWAR

NAMA                :ulfi nur n.p
KELAS         : xii bahasa
NO                       : 23

SMA N 01 BOJA
2013/2014


TUGAS SASTRA

ANALISIS BIOGRAFI DAN KARYA CHAIRIL ANWAR



NAMA                : WIRANTIKA
KELAS         : XII BAHASA
NO                       : 24

SMA N 01 BOJA
2013/2014


TUGAS SASTRA 

ANALISIS BIOGRAFI DAN KARYA CHAIRIL ANWAR


NAMA                : KHOLISNA A.Z
KELAS         : XII BAHASA
NO                       : 11

SMA N 01 BOJA
2013/2014


Komentar

Postingan Populer